Workshop Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan tema “Kesehatan Reproduksi Bagi Peserta Didik” 

Laboy Jaya, 08 November 2021.
 
Workshop Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan tema “Kesehatan Reproduksi Bagi Peserta Didik” sebagai narasumber kegiatan ini Oleh Ibu Satiti Rahayu, SKM, MKM perwakilan dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kampar, Wakil Kurikulum Bapak Abd. Rohman, S.Pd, Bapak/ibu Panitia Program UKS dan seluruh Peserta Didik SMK Negeri Kesehatan dan Pariwisata Bangkinang.
 
Harapan/Output di adakannya workshop tersebut “Siswa dapat lebih memahami kesehatan Reproduksi, serta dapat menjaga diri dari berbagai hal, seperti Pelecehan seksual atau Hamil di Luar Nikah. “
 
 
 
Foto :
 
 
 
  
 
  
 
 
 
Sosialisasi Program Sekolah Terkait Pencegahan Perundungan dan Tindak Kekerasan Di Sekolah
 
Laboy Jaya, 05 November 2021.
 
SMK Negeri Kesehatan dan Pariwisata Bangkinang melakukan kegiatan Sosialisasi Program Sekolah Terkait Pencegahan Perundungan dan Tindak Kekerasan Di Sekolah bersama Bapak Kepala Sekolah, Bapak Nasrun, S.Pd., M.M yang difasilitatori oleh Ibu Wirawati, S.Pd selaku WaKa. Kesiswaan dan Ibu RR. Suharti Kamalia Dewi, S.Psi selaku Bimbingan Konseling, yang diikuti oleh Agen Perubahan dan Peserta Didik SMK Negeri Kesehatan dan Pariwisata Bangkinang.
 
 
Foto :
 
  
 
 
 
 
 
Guru Tamu dari DUDIKA
 
Laboy Jaya, 16 September 2021.
 
SMK Negeri Kesehatan dan Pariwisata Bangkinang mendatangkan Guru Tamu dari DUDIKA, melalui perwakilan Dari Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru yaitu Bapak Hengki Akbar dan Bapak Endang Syafe'i.
 
Tujuan dari Guru Tamu ini agar memberikan wawasan bagi para siswa tentang standar kerja di DUDIKA, sehingga siswa tidak asing dengan alat-alat dan cara penggunaannya pada saat melaksanakan magang siswa atau Praktik Kerja Lapangan. 
 
  
 
  
 
   
 
 
 
Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) SMKN Kesehatan dan Pariwisata Bangkinang 
 
Laboy Jaya, Kamis 04 November 2021
 
Dalam Rangka Praktik Baik Kegiatan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) dan memupuk kebersamaan dengan ekosistem sekolah saling bersinergi menuju perubahan sehingga SMKN Kesehatan dan Pariwisata Bangkinang Melaksanakan Senam Bersama dalam menciptakan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM)dimana slogan dari Gerakan Sekolah Menyenangkan itu sendiri yaitu "Berubah Berbagi Berkolaborasi"
 
Dalam kegiatan ini Kepala Sekolah Bapak Nasrun, S.Pd., M.M ikut serta dalam kegiatan ini dan seluruh warga sekolah ikut serta bersama-sama menciptakan sekolah yang menyenangkan, sekolah yang ramah anak sehingga seluruh warga sekolah merasakan kenyamanan di SMKN Kesehatan dan Pariwisata Bangkinang.
 
  
 
 
 
"Workshop penyusunan program sekolah terkait pencegahan perundungan dan tindak kekerasan disekolah"
 
Laboy Jaya, 04 November 2021
 
SMKN Kesehatan dan Pariwisata Bangkinang kembali Mengadakan Workshop yaitu Workshop penyusunan program sekolah terkait pencegahan perundungan dan tindak kekerasan disekolah, bersama narasumber Herlia Santi Konselor dinas pemberdayaan perempuan perlindungan anak dan pemberdayaan masyarakat (PUSPAGA) dan Nisaul Hasanah ( Psikolog PUSPAGA) Pekanbaru. fasilitator Guru-guru
 
Ciptakan sekolah bebas perundungan dan suasana sekolah ramah anak. Dengan menciptakan sekolah bebas perundungan dan suasana sekolah ramah anak akan mendekatkan kita kepada anak-anak dan memberikan pemenuhan hak dan perlindungan khusus kepada anak-anak selama berada di satuan pendidikan.
 
Konsep sekolah ramah anak itu sendiri ada 4 yaitu :
 
1. Merubah paradigma dari pengajar menjadi pembimbing, orang tua dan sahabat anak.
2. Orang dewasa memberikan keteladanan dalam keseharian
3. Memastikan Orang dewasa di sekolah terlibat penuh dalam melindungi anak
4. Memastikan orang tua dan anak terlibat aktif dalam memenuhi 6 komponen Sekolah Ramah Anak
 
Prinsip Sekolah ramah anak ada 5 yaitu:
 
1. Non Diskriminasi
2. Kepentingan terbaik bagi anak
3. Hidup, Kelangsungan Hidup, & Perkembangan
4. Partisipasi Anak
5. Pengelolaan yang baik
 
Latar belakang Sekolah ramah anak :
 
1. 1/3 waktu anak berada di sekolah
2. Keprihatinan orang tua, keluarga, masyarakat dan pemerintahkarena kondisi anak-anak di sekolah yang rawan, kekerasan, keracunan, kecelakaan, kotor, kondisi bangunan yang mudah rubuh jika ada bencana, NAPZA, rokok, radikalisme, lingkungan tidak sehat,
3. Masih banyaknya proses pendisiplinan di sekolah yang menggunakan hukuman,  pendekatan guru dan orang tua dewasa lainnya kepada peserta didik.
 
 
Foto:
 
  
 
  
 
Page 1 of 4